PT Delta Dunia Makmur Tbk ("Perseroan") hari ini menggelar Paparan Publik yang dihadiri langsung oleh Ronald Sutardja selaku Direktur Utama dan Una Lindasari selaku Direktur sekaligus menjabarkan kinerja Perseroan sepanjang kuartal I 2022. Perseroan juga menginformasikan kemampuannya dalam memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi pascapandemi, sekaligus memaparkan strategi penerapan aspek Environment, Social and Governance (ESG) pada operasional perusahaan.
Keberhasilan strategi ekspansi serta harga komoditas batu bara global yang melonjak di sepanjang kuartal I 2022 turut memperkokoh kinerja positif Perseroan. Secara kumulatif, Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD332 juta, meningkat 108% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Volume produksi juga meningkat signifikan meski masih terdapat tantangan curah hujan yang masih tinggi dan fenomena La Nina yang berdampak ke produksi. Overburden removal dan produksi batu bara tercatat masing-masing sebesar 124 juta BCM dan 18 juta ton, naik signifikan sebesar 90% dan 44% secara year-on-year.
EBITDA Perseroan pada kuartal 1 2022 berada di posisi USD70 juta, tercatat naik cukup tajam sebesar 122% dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya. Marjin EBITDA berada di angka 23,9%, meningkat tipis dari periode yang sama pada tahun sebelumnya di tengah persiapan Perseroan meningkatkan kapasitas produksi untuk mengakomodasi volume tambahan dari peningkatan volume produksi yang berasal dari kontrak yang sudah ada maupun pertumbuhan volume dari kontrak usaha baru.
Ronald Sutardja, Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk memaparkan, “Kami bersyukur Perseroan dapat terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di awal 2022 berkat kepercayaan para pelanggan yang kian meningkat serta fundamental Perseroan yang solid. Keunggulan operasional dan manajemen modal yang kuat dan stabil turut menempatkan Perseroan dalam posisi yang baik untuk memenuhi target realisasi produksi sekaligus memastikan pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Kami berharap dapat terus meningkatkan kinerja Perseroan dan menjaga momentum pertumbuhan ini sepanjang tahun.”
Langkah strategis Perseroan untuk memperluas bisnis utama ke Australia sebagai salah satu pasar kunci pertambangan global sejak akhir 2021 juga mulai membuahkan hasil. “Keberhasilan Perseroan melalui salah satu anak perusahaan kami di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (“BUMA Australia”) dalam mendapatkan perpanjangan kontrak jasa pertambangan senilai sekitar AU$550 juta dengan BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance pada bulan Februari 2022 lalu dan kontrak jasa pertambangan senilai AU$320 juta dengan Bowen Coking Coal pada bulan Mei 2022 lalu merupakan pencapaian penting dalam strategi ekspansi kami,” tambah Ronald.
Sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan yang berkomitmen dan bertanggungjawab pada dampak lingkungan, Perseroan senantiasa menempatkan aspek ESG sebagai bagian dari strategi utama jangka panjang. Perseroan secara aktif mengembangkan berbagai inisiatif berkelanjutan dan di tahun 2021 memperkuat pendekatan terhadap ESG dengan menyusun Kerangka Kerja Berkelanjutan yang berlandaskan pada keunggulan operasional dan diversifikasi menuju transisi ekonomi rendah karbon. Di bawah enam pilar Keberlanjutan, di 2021 Perseroan berhasil menurunkan limbah berbahaya sebesar 48% dan penggunaan air bersih sebesar 28% apabila dibandingkan tahun sebelumnya melalui inisiatif Eco- Efficiency, mencetak 1.577 tenaga ahli tersertifikasi melalui program BISA Ruang Vokasi, dan melahirkan 114 pengusaha perempuan melalui program Perempuan BISA.
“Sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan terkemuka di Indonesia, Perseroan akan terus berupaya untuk mengembangkan penerapan ESG dengan mengintegrasikan inisiatif-inisiatif di grup usahanya dalam penentuan target dan roadmap, serta memperluas kemitraan demi menjangkau lebih banyak orang dan penerima manfaat”, tutup Ronald.