5 SMK di Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan PT Bisa Ruang Nuswantoro (Biru) untuk menyalurkan tenaga kerja.
Kelima SMK tersebut adalah SMK Negeri 1 Klego, SMK Kristen Pedan, SMK Pancasila 1 Wonogiri, SMK Warga Surakarta, dan SMK Tunas Harapan Pati. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU. Penandatanganan itu disaksikan Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa di SMK Warga Surakarta pada Kamis (25/5/2023). Teguh Prakosa menyampaikan, keterserapan alumni SMK dalam pasar tenaga kerja akan menciptakan income bagi alumni SMK dan daerah.
"Keterserapan alumni SMK di pasar tenaga kerja akan menciptakan income bagi alumni SMK, sekaligus pendapatan bagi daerah dimana alumni tersebut dalam bekerja." "Peran inilah yang kemudian akan menjadi SMK suatu enjine sector of growth dalam pertumbuhan ekonomi di daerah," ungkap Teguh melalui Tribunjateng.com, Kamis (25/5/2023).
Pihaknya berharap, lulusan SMK mampu menghasilkan alumni yang bermutu dan siap bekerja itu sebagai modal utama sesuai pekerjaannya. Untuk itu, kata Teguh, SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan siap kerja, memiliki kompetensi sesuai pekerjaan serta memiliki daya adaptasi. Dengan demikian, pendidikan harus mampu berpikir global dan bertindak lokal serta dilandasi oleh berbudi pekerti luhur.
Komisaris PT Biru, Dian Andyasuri menargetkan pada 2027 dapat menjangkau 44 ribu peserta didik untuk kerja sama pada sektor lain. 2.500 penerima beasiswa dan 20.000 peserta pengembangan kompetensi guru. "Tentunya kami sangat terbuka pada sektor-sektor lain sehingga angka ini akan banyak lagi."
"Kami sangat berbahagia dapat terus melanjutkan dan memperluas progam kami dengan 5 SMK di Jawa Tengah," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (25/5/2023).
Tujuan dari kemitraan PT Biru dengan 5 SMK di Jawa Tengah ini adalah guna meningkatkan dan pengembangan kualitas SDM pada siswa binaan. Yakni melalui pelatihan, pendampingan, progam bisa mandiri, dan pengembangan kompetensi. Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun mulai Kamis (25/5/2023). Dengan pola kemitraan ini, biaya pelaksanaan kerja sama adalah Rp 4.800.000 per siswa.
Source: Jateng Tribunnews