Delta Dunia Group Tunjukkan Keunggulan Operasional dan Peningkatan Ketahanan Finansial di Kuartal Pertama 2024

- 24 June 2024

PT Delta Dunia Makmur Tbk (“Delta Dunia Group” atau “Grup”, IDX: DOID), perusahaan induk dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International), PT Bukit Teknologi Digital (BTech), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), melaporkan kinerja operasional dan finansial yang kuat untuk Kuartal Pertama (Q1) 2024.

Ikhtisar Pencapaian Keuangan Terkonsolidasi Utama (dalam juta USD, kecuali dinyatakan sebaliknya):


1Q241Q23Perubahan Year-on-Year (YoY)
Pendapatan426409

4%

EBITDA80748%
Laba Operasional161412%
Laba/(Rugi) Bersih(19)(1)NM
Arus Kas Operasional613573%
Arus Kas Bebas1114(19%)

Kinerja Grup diperkuat oleh peningkatan 1% YoY pada pengupasan tanah (overburden/OB) removal dan volume batu bara, dengan pertumbuhan dua digit yang signifikan di Australia. Meskipun menghadapi tantangan seperti curah hujan tinggi yang tak terduga di Indonesia yang memengaruhi produktivitas, Grup tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target volume sepanjang 2024. Stabilnya OB removal di tengah kondisi cuaca buruk mencerminkan ekspansi site yang sedang berlangsung, manajemen yang cakap, dan kesiapan strategis Grup.

Pada Q1 2024, Grup mencatatkan pendapatan sebesar USD426 juta, meningkat sebesar 4% YoY. EBITDA Grup tumbuh 8% YoY menjadi USD80 juta yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya yang lebih baik, yang juga meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% di Q1 2023 menjadi 21,6% di Q1 2024. Grup juga berhasil mempertahankan manajemen keuangan yang bijaksana, mencapai penurunan biaya operasional sebesar 9% dari USD24 juta padaQ1 2023 menjadi USD22 juta pada Q1 2024. Demikian pula, laba operasional mencapai USD16 juta, menunjukkan peningkatan 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Belanja modal (Capex) meningkat 80% YoY menjadi USD40 juta, didorong oleh peningkatan produksi (ramp-up) untuk pelanggan yang sedang berjalan serta biaya capex untuk perbaikan dan pemeliharaan (repair & maintenance). Peningkatan ini masih sesuai dengan kisaran panduan setahun penung Grup sebesar USD150 juta hingga USD190 juta. Seiring dengan ekspansi operasional Grup, pengendalian ketat terhadap capex tetap menjadi fokus utama, mencerminkan komitmen Grup terhadap praktik manajemen keuangan yang hati-hati.

Mengesampingkan kerugian selisih kurs (forex translation loss), laba bersih Grup tetap stabil dan sebanding dengan tahun sebelumnya, mencerminkan kinerja keuangan yang konsisten pada Q1 2024. Meskipun Grup melaporkan rugi bersih sebesar USD19 juta, yang lebih tinggi USD18 juta dibandingkan periode yang sama pada 2023, hal ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar USD17 juta akibat depresiasi Rupiah Indonesia (IDR) dan Dolar Australia (AUD).

Kemenangan Kontrak dan Diversifikasi Mendorong Pertumbuhan

Grup secara strategis memprioritaskan pelanggan berkualitas tinggi, yang dipertegas dengan keberhasilan perpanjangan kontrak dengan Blackwater Operations Pty Ltd, anak perusahaan Whitehaven Coal Mining Limited, untuk jasa pertambangan pre-strip di Tambang Blackwater, Australia, untuk 2 tahun tambahan. Pendekatan aktif dengan beberapa klien lain untuk menyelesaikan negosiasi kontrak menegaskan komitmen kami terhadap hubungan jangka panjang dan perluasan basis pelanggan. Pendekatan ini tidak hanya memastikan aliran pendapatan yang stabil, tetapi juga memperkuat reputasi Grup di industri.

Selain itu, Grup terus melakukan diversifikasi secara geografis dan ke dalam future-facing commodities dengan mengakuisisi Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG), produsen antrasit terbesar kedua di Amerika Serikat yang mengoperasikan empat tambang antrasit berkadar sangat tinggi (Ultra-High-Grade/UHG Anthracite) di Pennsylvania, Amerika Serikat. Akuisisi ini, yang diharapkan selesai pada Juni 2024, menandai tonggak penting bagi Grup dalam berekspansi dari penyedia jasa pertambangan menjadi pemilik tambang global, serta mengakselerasi perwujudan komitmen Grup untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari batu bara termal. Yang tidak kalah penting, akuisisi ini menempatkan Grup sebagai pemain kunci di pasar global UHG antrasit, yang krusial untuk produksi baja rendah karbon (low carbon steel).

Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Group, mengatakan, "Dalam menghadapi tantangan dan peluang, Grup telah menunjukkan ketangguhan dan wawasan strategis dalam mempertahankan momentum pertumbuhan. Dengan memprioritaskan kemitraan berkualitas tinggi dan berekspansi ke wilayah dan komoditas baru, kami terus memperkuat posisi kami di industri sambil terus melangkah menuju tujuan jangka panjang kami dan memitigasi potensi risiko-risiko yang berada di luar kendali kami."

Meningkatkan Ketahanan Finansial Melalui Pembiayaan Ulang yang Strategis

Pada Q1 2024, Grup terus memperkuat neraca keuangannya, mencapai rasio Utang Bersih terhadap EBITDA yang sehat sebesar 1,65x pada Maret 2024, meningkat dari 2,15x pada Q1 2023. Arus kas operasional meningkat signifikan menjadi USD61 juta, dari USD35 juta pada Q1 2023. Sementara arus kas bebas sebesar USD11 juta, posisi kas Grup meningkat menjadi USD322 juta. Arus kas bebas yang lebih rendah mencerminkan investasi tambahan di Solar United Network Pte Ltd (SUN Energy), sebuah perusahaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) panel surya serta pengembang dengan portofolio proyek internasional di Asia Pasifik. Investasi Ini menegaskan komitmen Grup untuk bertransisi menuju ekonomi yang lebih rendah karbon.

Per Maret 2024, total utang Grup menurun menjadi USD1,01 miliar, turun dari USD1,22 miliar, berkat pelunasan obligasi lebih awal sebesar USD153 juta dan pengurangan lebih lanjut dari amortisasi pinjaman dan sewa. Penurunan ini, ditambah dengan diversifikasi sumber permodalan yang efektif, telah memfasilitasi keberhasilan pembiayaan kembali (refinancing) kewajiban pembayaran utang di 2026, sehingga meningkatkan profil jatuh tempo utang Grup.

Iwan Fuad Salim, Direktur Delta Dunia Group, berkomentar, "Keberhasilan refinancing kami yang sukses merupakan langkah besar yang signifikan bagi Grup, memperpanjang jatuh tempo utang kami hingga 2029 dan memungkinkan jadwal pembayaran yang lebih merata. Penyesuaian yang dilakukan secara cermat ini memastikan ketahanan finansial yang lebih besar untuk meningkatkan ketangguhan, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk mengejar berbagai inisiatif pertumbuhan. Keberhasilan refinancing ini menunjukkan kepercayaan dan keyakinan yang kuat dari semua mitra keuangan kami terhadap kinerja dan strategi Grup. Kami berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang diversifikasi yang muncul, memperluas cakupan geografis kami, meningkatkan ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) kami, serta mendorong penciptaan nilai yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami."