CQU dan BIRU Jalin Kemitraan untuk Tingkatkan Pendidikan Vokasi dan Pengembangan Tenaga Kerja Terampil di Indonesia

27 August 2024

Kemitraan baru antara CQUniversity dan perusahaan asal Indonesia, BIRU, bertujuan untuk meningkatkan dan menciptakan peluang pelatihan baru bagi sektor pertambangan dan perhotelan di Indonesia.

CQUniversity telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), sebuah perusahaan sosial yang menghubungkan dan mencocokkan pendidikan vokasi dengan industri untuk menciptakan akses ke pekerjaan berkualitas. BIRU adalah anak perusahaan dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group), sebuah perusahaan induk terkemuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Anak perusahaan utama Grup, PT Bukit Makmur Utama (BUMA), berperan sebagai penyedia layanan pertambangan terkemuka bagi beberapa pemilik tambang batu bara terbesar di Indonesia dan Australia (melalui BUMA Australia Pty Ltd). Baru-baru ini, Delta Dunia Grup memperluas bisnisnya ke kepemilikan tambang melalui akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc., produsen utama batu bara antrasit berkualitas tinggi di AS.

Chief of Staff CQUniversity, Melissa Misztal, dan Chief Operating Officer BIRU, Kanya Sjahrir, menandatangani MoU di kampus Universitas Brisbane pada 21 Agustus 2024.

Melalui MoU ini, CQU dan BIRU akan berkolaborasi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pelatihan serta kurikulum, terutama dalam bidang pertambangan dan perhotelan serta pendidikan eksekutif untuk Indonesia, serta kredensial mikro terkait keberlanjutan.

Kemitraan ini bertujuan untuk menyediakan pelatihan, pendampingan, layanan konsultasi, dan pengembangan kompetensi kurikulum, serta meningkatkan kompetensi para pendidik melalui program pelatihan yang dirancang untuk staf pengajar.

Melissa Misztal mengatakan bahwa kemitraan ini merupakan koneksi penting bagi universitas di Indonesia. "CQUniversity dengan senang hati bekerja sama dengan BIRU untuk mengembangkan kolaborasi yang mendukung peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kualifikasi di wilayah yang sangat membutuhkan tenaga kerja terampil," ujarnya. "CQU dan BIRU memiliki visi yang sama tentang pentingnya pendidikan berkualitas, pembangunan berkelanjutan, dan pemberdayaan komunitas. Kami berkomitmen untuk membuat pendidikan lebih mudah diakses bagi mereka yang paling membutuhkannya, terutama melalui pendidikan vokasi dan pelatihan yang dapat memberdayakan individu dan industri."

Melissa menjelaskan bahwa kesepakatan dengan BIRU ini adalah perkembangan menarik terbaru di Indonesia dan mendukung upaya universitas untuk mendirikan kampus cabang di negara tersebut. "Dengan keberadaan kami saat ini, kami berencana mendirikan Kampus Cabang CQUniversity di Balikpapan, Kalimantan Timur," ujarnya. "Profil ekonomi Balikpapan sangat mirip dengan Central Queensland, tempat CQUniversity berpusat, terutama dalam hal fokus pada industri sumber daya di sektor pertambangan dan energi. Central Queensland juga berada di garis depan inovasi energi terbarukan dan teknologi terkait.”

Dengan pertimbangan ini, CQUniversity sangat bersyukur atas kesempatan untuk bermitra dengan BIRU. Memorandum of Understanding ini akan menjadi fondasi bagi kerja sama kami dalam mengembangkan pelatihan vokasi dan kurikulum, khususnya di bidang pertambangan, perhotelan, pendidikan eksekutif, dan keberlanjutan."

Diperkirakan bahwa pada tahun 2030, bonus demografi Indonesia akan menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi negara. Dengan 70,72% dari populasi Indonesia berada pada usia produktif dan kebutuhan akan 113 juta pekerja terampil, potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia.

Kanya Sjahrir berkomentar tentang kemitraan ini, "Di BIRU, kami yakin bahwa pendidikan memiliki kekuatan untuk mengubah dan mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Kemitraan kami dengan CQUniversity merupakan langkah penting dalam menghubungkan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri di Indonesia. Survei Angkatan Kerja Nasional 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masalah serius: lulusan sekolah menengah kejuruan memiliki tingkat pengangguran tertinggi, yaitu 8,62 persen. Melalui kolaborasi dalam mengembangkan program pelatihan khusus di bidang pertambangan, perhotelan, dan keberlanjutan, kami ingin membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di sektor-sektor penting ini. MoU ini mencerminkan komitmen kami tidak hanya pada keunggulan pendidikan tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan komunitas di seluruh Indonesia."

Perayaan atas MoU ini dilakukan selama IndoOz 2024 Business Networking Dinner pada 22 Agustus 2024, yang dihadiri oleh Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra; the Honorable Mark Furner MP, Cabinet Minister of the Queensland Government, John-Paul Langbroek MP, Shadow Minister for Multiculturalism and Aboriginal and Torres Strait Islander Partnerships; Paul Hodgson dari Central Queensland University; Kanya Sjahrir dari BIRU; Iwan Fuad Salim, Direktur Delta Dunia Group; dan David Widjaja, Founder & Director of DWC International Pty Ltd.