Delta Dunia Kantongi Pendapatan Rp 13,85 T di Paruh Pertama 2024

01 August 2024

PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) mengumumkan hasil keuangan yang stabil untuk semester I-2024 di tengah pelemahan nilai tukar mata uang dan kondisi cuaca ekstrem. Tercatat pendapatan pada semester I-2024 tetap stabil sebesar US$ 855 juta YoY atau Rp 13,85 triliun (kurs Rp 16.200), namun EBITDA turun 9% YoY menjadi US$ 160 juta. Dilansir dari keterangan tertulis perusahaan, Kamis (1/8/2024), Delta Dunia Group melaporkan kerugian bersih sebesar US$ 27 juta pada semester I-2024, bergeser dari laba bersih sebesar US$ 5 juta pada semester I-2023.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$ 12 juta akibat fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan dari IDR dan AUD terhadap USD. Namun, kerugian selisih kurs membaik pada kuartal II-2024, menurun dari US$ 11,5 juta pada kuartal I-2024 menjadi US$ 0,7 juta pada kuartal II-2024. Jika kerugian selisih kurs dinormalisasi, bersama dengan dampak dari Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dan biaya persetujuan satu kali (one-off consent costs), kerugian bersih Grup sebesar US$ 1 juta, mendekati break even, yang menunjukkan ketahanan bisnis.

Arus kas operasional untuk semester I-2024 meningkat 15% YoY, mencapai US$ 164 juta, didorong oleh peningkatan dalam pengelolaan modal kerja. Namun, arus kas bebas menurun karena investasi yang signifikan pada aset-aset seperti Sun Energy dan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) yang baru saja dirampungkan.

Jika dinormalisasi dengan akuisisi ACG, arus kas bebas akan menjadi US$ 68 juta dibandingkan dengan negatif US$ 47 juta. Ekspansi operasional mendorong sebagian besar pertumbuhan belanja modal Grup pada semester I 2024, yang meningkat 78% YoY menjadi US$ 79 juta.

Pengeluaran ini mendukung kegiatan ramp-up di sejumlah site yang ada di Indonesia dan Australia serta kapitalisasi biaya Perbaikan dan Pemeliharaan (Repair & Maintenance), sejalan dengan panduan belanja modal Grup untuk setahun penuh sebesar US$ 150 juta hingga US$ 190 juta. Seiring dengan ekspansi operasional Grup, mempertahankan kontrol yang ketat atas belanja modal tetap menjadi fokus utama.

"Di tengah kondisi cuaca ekstrem dan pelemahan nilai tukar mata uang, Delta Dunia Group menghasilkan kinerja yang stabil pada semester pertama tahun 2024. Ketahanan ini mencerminkan kejelian strategis kami dalam menavigasi risiko yang tak terkendali dan komitmen kami untuk mentransformasi bisnis dan mendiversifikasi sumber pendapatan kami, memosisikan kami untuk pertumbuhan yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon," jelas Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri.

Sementara itu, Direktur Delta Dunia Group, Iwan Fuad Salim menyebut pihaknya akan fokus pada keunggulan operasional dan manajemen keuangan yang cermat, sambil menjalankan strategi pertumbuhan di saat yang bersamaan.

"Ekspansi kami baru-baru ini di AS menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dengan mentransformasi Grup menjadi bisnis pertambangan yang terdiversifikasi secara global. Akuisisi ACG telah memperkuat posisi kami, di mana kami yakin akan memberikan kontribusi positif terhadap upaya diversifikasi kami," ujarnya.

Perseroan juga menerangkan soal pembelian kembali saham (buyback) dan pengurangan modal. Hingga 26 Juli 2024, Delta Dunia Grup telah membeli 483,1 juta lembar saham melalui program pembelian kembali saham (share buyback). Grup juga membeli US$ 34,8 juta Senior Notes melalui pembelian di pasar terbuka dan US$ 153 juta melalui penawaran tender.

Source: Finance.Detik.com