Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono menyoroti hubungan bilateral Indonesia dan Australia dalam beberapa bidang seperti pertanian, pertambangan dan sumber daya, e-commerce, serta teknologi dan infrastruktur terbarukan.
“Angka investasi Indonesia yang kuat di Australia, yang mencapai 2,22 miliar dolar Australia tahun lalu, menyoroti landasan yang kokoh untuk kolaborasi ekonomi masa depan dan peluang pertumbuhan bersama antara kedua negara kita,” kata Siswo dalam keterangan KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Senin.
Siswo juga menyebutkan bahwa sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) dimulai pada 2020, Australia telah menikmati peningkatan investasi dari Indonesia ke Australia sebesar 88 persen.
Selain itu, pihak KJRI juga menyebutkan bahwa Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell menguraikan Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga 2040 dan beberapa program pemerintah Australia lainnya untuk memperkuat hubungan Indonesia-Australia.
Sementara itu, KJRI Sydney juga menyampaikan bahwa Central Queensland University dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai komitmen kuat untuk meningkatkan pendidikan kejuruan dan eksekutif antara perusahaan Indonesia dan Australia.
MoU tersebut ditandatangani saat jamuan makan malam Konferensi IndOz 2024 pada 22 Agustus di Brisbane, Queensland, Australia.
Pihak KJRI menyampaikan bahwa MoU itu berfokus pada pengembangan pelatihan dan kurikulum pendidikan kejuruan yang selaras dengan standar Australia.
Indonesia dan Australia menyelenggarakan Konferensi IndOz 2024 “"Indonesia - Australia: Bersama Membangun Pusat Kekuatan Ekonomi Asia Tenggara” di Brisbane, Queensland, Australia pada 22 Agustus.
Konferensi tersebut memperlihatkan perdagangan, investasi dan kemitraan teknologi antara Indonesia dan Australia, serta menyoroti peluang di seluruh teknologi digital, energi terbarukan, pendidikan, sumber daya dan pertambangan.
Acara tersebut menyoroti kolaborasi strategis yang mendorong pertumbuhan dan inovasi di Asia-Pasifik, didukung oleh diskusi ahli tentang energi terbarukan dan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), yang memperkuat peran kedua negara dalam memimpin pembangunan berkelanjutan.
Source: Antara News